Nastiti penjual musiman berfoto di depan lapak dagangannya. Rabu,(07/02/2018) Skmamanat.com – Wisuda adalah momen yang pas untuk menca...
Nastiti penjual musiman berfoto di depan lapak dagangannya. Rabu,(07/02/2018) |
Tak heran jika pada saat wisuda kampus akan dipenuhi oleh pedagang. Para pedagang umumnya berasal dari luar. Namun, tak jarang mahasiswa juga turut andil untuk merauk keuntungan. Hal inilah yang dilakukan oleh Nastiti Faiqoh. Mahasiswa semester delapan itu turut berjualan dalam wisuda ke 72 UIN Walisongo, Rabu (07/03).
Ia menjual miniatur boneka wisuda dan pelbagai karangan bunga yang dibuat sendiri. Uniknya, dalam berjualan, pembeli bisa meminta sesuai dengan yang dimau.
Mahasiswi prodi Muamalah ini mengaku awalnya hanya iseng-iseng saja saat berjualan. Namun setelah merasakan keuntungannya, ia pada akhirnya sering menjadi pedagang musiman.
“Dulunya saya berjualan sama kakak saya, tapi sekarang saya nerusin sendiri. Awalnya saya iseng-iseng saja jualan sedikit, tapi ternyata kok menguntungkan. Dengan modal awal sekitar Rp 500 ribu-an bisa menghasilkan Rp 600 ribu hingga Rp 1.600.000 per hari,” terangnya saat ditemui skmamanat.com.
Tak hanya di UIN, Ia juga pernah berjualan di acara wisuda Undip dan Unnes. Nastiti menjual barang dagangannya mulai dari kisaran harga Rp 35 ribu sampai Rp 95 ribu.
Nastiti mengeluhkan harga sewa lapak di UIN Walisongo. Ia menilai harga sewa sedikit mahal jika dibandingkan dengan universitass lain.
“Kalau di UIN Walisongo harga permeternya 25 ribu,” tuturnya.
Pun demikian, hal itu tak menyurutkan semangatnya untuk tetap berjualan dan memanfaatkan peluang bisnis yang ada dalam setiap acara wisuda.
Reporter: Afridatun Najah
Editor: Aulia’
COMMENTS