Renovasi Taman Dakwah FDK: Beberapa pekerja serabutan tampak sedang melakukan perbaikan dan penataan taman dakwah Fakultas Dakwah dan Komu...
Skmamanat.com - Berkisar tiga bulan sejak september sampai november, taman dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo, masih dalam kondisi renovasi. Taman dakwah yang ditargetkan selesai pada akhir bulan desember tersebut, rencananya akan difungsikan sebagai tempat parkir baru.
Wakil Dekan II FDK, M. Afandi mengatakan, saat ini hampir tiap mahasiswa memiliki sepeda motor. Hal itu menyebabkan jalan pada tiap fakultas dijadikan sebagai tempat parkir. Karena itu, target utama dari renovasi taman dakwah yakni menyediakan tempat parkir baru untuk mahasiswa.
“Harapannya, renovasi taman dakwah dapat menyelesaikan permasalahan tentang tempat parkir,” ungkap Afandi saat diwawancarai kru magang skmamanat.com, Kamis (23/11).
Menurut Afandi, mahasiswa yang kerap menjadikan taman dakwah sebagai tempat berkumpul atau berdiskusi tidak perlu merasa khawatir. Sekalipun akan digunakan sebagai tempat parkir, taman dakwah tetap tidak akan kehilangan fungsinya sebagai taman.
“Diskusi di taman bisa ketika waktu sore, tentu kepadatan parkir sudah berkurang,” ujarnya.
Mengetahui akan rencana birokrat FDK tersebut, Fariha Hudia, Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) mengungkapkan atas ketidaksetujuannya. Ia mengatakan, tempat parkir seharusnya disediakan lahan khusus. Taman dakwah tetap pada fungsinya, yaitu sebagai tempat berkumpul dan diskusi para mahasiswa. Jika taman dakwah dijadikan tempat parkir, mahasiswa akan kebingungan mencari tempat untuk berdiskusi.
“Jika perlu taman dakwah diberi gazebo atau fasilitas berupa meja dan kursi,” jelasnya.
Reporter: Naili Istiqomah
Editor : Fajar Bahruddin A.
Wakil Dekan II FDK, M. Afandi mengatakan, saat ini hampir tiap mahasiswa memiliki sepeda motor. Hal itu menyebabkan jalan pada tiap fakultas dijadikan sebagai tempat parkir. Karena itu, target utama dari renovasi taman dakwah yakni menyediakan tempat parkir baru untuk mahasiswa.
Menurut Afandi, mahasiswa yang kerap menjadikan taman dakwah sebagai tempat berkumpul atau berdiskusi tidak perlu merasa khawatir. Sekalipun akan digunakan sebagai tempat parkir, taman dakwah tetap tidak akan kehilangan fungsinya sebagai taman.
“Diskusi di taman bisa ketika waktu sore, tentu kepadatan parkir sudah berkurang,” ujarnya.
Mengetahui akan rencana birokrat FDK tersebut, Fariha Hudia, Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) mengungkapkan atas ketidaksetujuannya. Ia mengatakan, tempat parkir seharusnya disediakan lahan khusus. Taman dakwah tetap pada fungsinya, yaitu sebagai tempat berkumpul dan diskusi para mahasiswa. Jika taman dakwah dijadikan tempat parkir, mahasiswa akan kebingungan mencari tempat untuk berdiskusi.
“Jika perlu taman dakwah diberi gazebo atau fasilitas berupa meja dan kursi,” jelasnya.
Reporter: Naili Istiqomah
Editor : Fajar Bahruddin A.
COMMENTS