Narasumber Diskusi: Madsar Farid, Rois Syuriah PBNU (tengah) sedang menyampaikan materi pada diskusi yang diadakan oleh Keluarga Alumni (K...
Narasumber Diskusi: Madsar Farid, Rois Syuriah PBNU (tengah) sedang menyampaikan materi pada diskusi yang diadakan oleh Keluarga Alumni (Kalam) UIN Walisongo |
Acara yang diselenggarakan Keluarga Alumni (Kalam) Walisongo ini mengkaji tentang keberagaman dalam konteks kebangsaan Indonesia. Masdar menegaskan, masyarakat Indonesia harus sudah sadar kalau bangsa ini mempunyai banyak keberagaman, mulai dari Suku, Agama, dan Rasnya.
“Untuk menghindari hancurnya negeri ini, maka di dalam pemilu jangan pernah lagi argumen SARA dikemukakan di ruang publik,” ucap Masdar.
Masdar menjelaskan, bahwa konsep negara yang dibicarakan islam adalah konteks keadilan atau dalam hal lain negara yang berkeadilan. Menurutnya, keadilan adalah lawan kata deskrminatif yang masih berbau SARA.
Oleh karena itu, lanjut Masdar, ketika dalam ruang publik sebaiknya bisa saling mengerti dalam menghadapi perbedaan. Khususnya, saat masa-masa kampanye atau mendeklarasikan dukungan atas dasar SARA.
“Jangan ada pandang bulu berdasarkan agama,suku,dan rasnya. Sebab, sesuatu yang beda dari kita belum tentu salah,” ucapnya.
Reporter : Khalimatus Sa'diyah
Editor : M. Ulul Albab
COMMENTS