Suasana Seminar : Sesi tanya jawab pada Seminar Nasional bertajuk Peningkatan Mutu Pendidikan Pascasarjana Berbasis Islam Moderat, di Audi...
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pascasarjana UIN Walisongo tersebut, bertempat di Auditorium I Kampus I UIN Walisongo Semarang, Selasa (4/4). Hadir pula sebagai narasumber, Nizar, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).
“Belajarlah dari Rasulullah, untuk menghidar dari sifat fanatik yang akan menimbulkan paham ekstrim kanan maupun ekstrim kiri,” katanya.
Kampus dapat mencegah masuknya paham radikal dengan berbagai tindakan, diantaranya selektif dalam memilih para calon civitas academica, membentuk Rencana Perkuliahan Semester (RPS) yang mengedepankan semangat moderasi dan tindak tegas kampus pada pihak penyebar paham radikal. Selain itu, kampus perlu menggaungkan secara berkala agar civitas academica terhindar dari paham radikalisme.
“Dari beberapa poin tersebut, UIN Walisongo dapat mengawal keberagamaan secara moderat di Indonesia,” tambah Rofiq.
Menanggapi kekhawatiran tersebut, Nizar, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag RI menyampaikan, perlu ada pembenahan pada fungsi inti dari universitas. Fungsi inti tersebut meliputi, inti akademik (struktural pada program studi) dan inti administratif (strukturaL pada tingkat rektor dan dekan).
Inti akademik bertugas merancang kurikulum yang akan meluluskan sarjana-sarjana sesuai dengan target standar kurikulum. Sedangkan inti administratif, bertugas merancang tiap sarjana yang akan lulus agar memiliki pribadi yang moderat.
“Dengan begitu, tiap Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) akan mampu menciptakan generasi yang lebih moderat,” ungkap Nizar.
Reporter : Fajar Bahruddin A.
Editor : Khoirul Muzaki
COMMENTS