Kartu perpustakaan Miftah menunjukkan, sejak 30 Desember 3 buku yang dipinjam dari Perpustakaan FDK belum dikembalikan Amanat - Mift...
Kartu perpustakaan Miftah menunjukkan, sejak 30 Desember 3 buku yang dipinjam dari Perpustakaan FDK belum dikembalikan |
Amanat - Miftah Khusni, mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo Rabu (7/12) kaget bukan kepalang. Pasalnya dia mendapat informasi dari temannya bahwa ia masuk dalam daftar anggota Perpustakaan FDK yang belum mengembalikan Buku.
Keesokan harinya (8/12), Miftah mendatangi Perpustakaan FDK untuk mengonfirmasi perilhal tersebut. Alangkah terkejutnya dia, saat melihat kartu peminjaman buku miliknya. Di situ tertulis, 3 buku telah dipinjamnya sejak 30 Desember 2015. Padahal dia merasa sudah lama tidak ke Perputakaan FDK, apa lagi meminjam buku di sana.
Miftah menuturkan, tulisan tangan di kartu peminjaman buku miliknya. Tulisan itu pun berbeda dengan tulisan pada peminjaman sebelumnya. “Itu bukan tulisan saya,” katanya sambil menunjukkan buku tersebut kepada skmamanat.com.
Mahasiswa semester 5 itu meyakinkan, tidak mungkin dia meminjam 3 buku tersebut. Apalagi, tahun lalu dia masih duduk di semester 3, sehingga tidak masuk akal dia meminjam buku yang notabene adalah buku bacaan mahasiswa semester akhir.
Yang lebih mengagetkan, jika dihitung-hitung, jelas Miftah, sejak 30 Desember tahun lalu sampai sekarang, total denda yang harus dibayar sekitar Rp. 500 ribu rupiah.
Beruntung, saat dia mengonfirmasi ke pihak perpustakaan FDK, dia tidak langsung diminta membayar denda. Melainkan, diminta mencari terlebih dahulu, siapa tahu kartu perpustakaannya diipinjam teman atau kakak angkatannya. “Tapi saya ingat betul, tidak ada”, ujarnya.
Miftah berpendapat, sudah saatnya perpustakaan FDK meninggalkan sistem manual. Menurutnya, kartu peminjaman yang ditulis tangan sendiri itu berpeluang disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dengan sistem manual, orang akan dengan sangat mudah mengambil kartu orang lain, kemudian dipakai untuk meminjam buku bukan atas namanya.
Mahasiswa asal Cirebon tersebut khawatir, jika sistem seperti itu dipertahankan, kejadian seperti ini akan terulang kembali. “Yang saya takutkan, nanti ada mahasiswa lain yang senasib dengan saya”, katanya.
Sebelumnya, Laila Lu’luil Maknunah, mahasiwa FDK, juga mengalami hal yang serupa. Dia tidak bisa meminjam buku di Perpustakaan FDK, pasalnya ada satu buku yang belum dikembalikan. Padahal ia merasa tak meminjam buku trsebut. “Saya ingat betul, bukan saya yang pinjam”, ujarnya.
Setelah berkomunikasi dengan pihak perpustkaan FDK, akhirnya Laila sepakat untuk menggantinya dengan 3 buku dengan judul yang berbeda.
MS Najib
MS Najib
COMMENTS