Diskusi: Suasana diskusi Simposium Internasional Preventing Extrimism Through Schools yang memaparkan hasil penelitian mengenai kontinum ...
Seminar yang mengkolaborasikan 3 universitas itu bertempat di Gedung Rektorat Lantai III Kampus I UIN Walisongo dengan menghadirkan pembicara Imam Taufik dari UIN Walisongo, Melanie C. Brooks dan Kevin dari Monash University, serta Agus Mutohar sebagai penerjemah dari UIN Walisongo.
Menurut Imam Taufik selaku Wakil Rektor II, tujuan diadakannya acara tersebut yaitu untuk melakukan destiminasi damai, anti kekerasan, anti ekstremisme, dan anti terorisme di pendidikan.
“Sebenarnya kegiatan ini memiliki tujuan agar tidak menjadikan pendidikan sebagai sumber pengajaran kekerasan,” tambahnya.
Berdasarkan data dari indeks terorisme global 2017 yang dipaparkan oleh Melanie, bahwa Indonesia menduduki peringkat ke- 42 dunia.
Sedangkan menurut Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Jakarta di tahun 2016, 81% guru pendidikan Islam menolak pendirian tempat ibadah untuk agama selain Islam, 78% guru pendidikan Islam melarang guru non-muslim mengajar di Sekolah Islam, walaupun mengajarkan ilmu umum seperti matematika dan ilmu alam.
Melanie mengungkapkan, terdapat 20 sekolah swasta berbasis Islam di Jawa Tengah menjadi objek penelitian. Data-data yang dihimpun meliputi kurikulum, foto kegiatan belajar- mengajar dan wawancara bersama kepala sekolah.
Namun, Melanie enggan menuturkan nama sekolah yang menjadi tempat penelitian, ia berdalih objek penelitian manjadi data privasi.
“Tujuan dari penelitian tersebut untuk mengetahui sikap kepala sekolah dalam mencegah tumbuhnya ekstrimisme beragama,” tuturnya.
Reporter: Atikah N.A.F (kru magang 2017)
Editor: Nailin Najjah
COMMENTS