Poster Simposium Nasional "Antropologi Tafsir Alquran": Kegiatan simposium dalam rangka menyambut anniversary Fakultas Ushuludd...
Skmamanat.com – Perayaan
Anniversary ke-12 Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Humaniora Program
Khusus (FUPK) akan dibuka dengan Simposium Nasional Antropologi Tafsir
Alquran, Selasa (14/11).
Bertempat di Auditorium I Lantai II Kampus I UIN Walisongo, kegiatan tersebut akan dilaksanakan mulai pukul 07.30 WIB dengan kouta sebanyak 200 peserta.
Seminar
yang akan dibuka langsung oleh Rektor, menghadirkan 3 pembicara yaitu
Mukhsin Jamil, Dekan Fuhum dengan materi “Antropologi Tafsir Alquran”,
Ahmad Rafiq dari Yogyakarta akan berbicara tentang “Studi Resepsi
Alquran di Masyarakat” dan Achmad Muchtar dari Yogyakarta akan
menjelaskan “Kepengarangan Tafsir Alquran dalam Masyarakat Muslim
Kontemporer”.
Ahmad Murtaza ketua panitia mengatakan, tujuan Simposium Nasional Antropologi Tafsir Alquran yaitu untuk menyiarkan dakwah Agama Islam dan program unggulan Fuhum yaitu kelas FUPK.
”Dengan Simposium Nasional Antropologi Alquran, kami mencoba membumikan Alquran dengan pendekatan Antropologi,” tambah mahasiwa berdarah Aceh itu.
Berbeda halnya dengan Muhammad Ryan Hidayat, seksi acara itu menerangakan, bahwa Simposium Nasional Antropologi Tafsir Alquran diusung karena sedang booming, pantas untuk mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT) khususnya kelas Program Khusus (PK) untuk mengkaji itu lebih dalam. Alquran juga dikaitkan dengan kearifan lokal.
“Kita perlu memahami Alquran tidak hanya secara tekstual, tapi perlu pula memahami Alquran secara kontekstual melalui tafsir-tafsir kontemporer,” jelas mahasiswa asal Palembang itu.
Reporter: Atikah Nur Azzah Fauziyah
Editor : Riduwan
Bertempat di Auditorium I Lantai II Kampus I UIN Walisongo, kegiatan tersebut akan dilaksanakan mulai pukul 07.30 WIB dengan kouta sebanyak 200 peserta.
Ahmad Murtaza ketua panitia mengatakan, tujuan Simposium Nasional Antropologi Tafsir Alquran yaitu untuk menyiarkan dakwah Agama Islam dan program unggulan Fuhum yaitu kelas FUPK.
”Dengan Simposium Nasional Antropologi Alquran, kami mencoba membumikan Alquran dengan pendekatan Antropologi,” tambah mahasiwa berdarah Aceh itu.
Berbeda halnya dengan Muhammad Ryan Hidayat, seksi acara itu menerangakan, bahwa Simposium Nasional Antropologi Tafsir Alquran diusung karena sedang booming, pantas untuk mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT) khususnya kelas Program Khusus (PK) untuk mengkaji itu lebih dalam. Alquran juga dikaitkan dengan kearifan lokal.
“Kita perlu memahami Alquran tidak hanya secara tekstual, tapi perlu pula memahami Alquran secara kontekstual melalui tafsir-tafsir kontemporer,” jelas mahasiswa asal Palembang itu.
Reporter: Atikah Nur Azzah Fauziyah
Editor : Riduwan
COMMENTS