gambar: dog. internet Jatuh Sebagai Ciuman 1/ aku masih ingat berapa lama waktu yang diperlukan untuk sampai pada ketukan pertama...
gambar: dog. internet |
Jatuh Sebagai Ciuman
1/
aku masih ingat berapa lama waktu yang diperlukan untuk sampai
pada ketukan pertama di pintu rumahmu, sedang hatimu yang peragu
memintaku mengetuknya sekali lagi
untuk sementara waktu biarkan aku berpura-pura
sebab engkau meminta agar tidak dengan sengaja menemuimu.
aku pelaut muda yang belum banyak berlayar
belum pernah ku jumpai gelombang sedahsyat ini,
tapi kita telah bersepakat menurunkan jangkar
di hati yang paling dasar.
2/
sekarang saatnya melayarkan rindu
menuju pelabuhan-pelabuhan yang jauh
dan ketika air laut pasang kembali
ia sudah menemukanmu.
3/
tak perlu menyangkal, kasihku
sebab dipusaran tubuhmu telah kutemukan isyarat
pada teduh dan riak di sudut matamu aku mengeja
arah angin.
4/
sebagaimana semua bermula
aku mencari-cari wajahmu diselembar daun .
tetapi ia memberikan padaku embun yang jatuh satu-satu
sebagai ciuman.
Semarang, 2017
permintaan
izinkan aku duduk di sampingmu sebentar saja
sebelum kau menutup mata untuk keabadian
tanpa senyummu, sajakku mati
beku, seperti musim salju
waktu yang tepat untuk mendekap
dengan seribu telanjang
sekarang kita bersandingan
menyanyikan lagu-lagu setia
melawan sunyi di tengah gelap
menuju damai bersama tuhan
yang cemburu
Semarang, 2015
HASAN TAROWAN, penyair muda kelahiran Sumenep 13 pebruari 1995. Antologi puisi tunggalnya "orang mabuk di negeri mahapetry" (2016) dan antologi bersama "sajak anak negeri" (2017). Aktif di komunitas Soeket Teki dan pengelola Komunitas sastra Silang Pertemuan Semarang. Pemilik cita-cita sederhana dan sepele: bangun pagi.
COMMENTS