sekitar 20 mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo berdemonstrasi menuntut penguatan literasi di depan kantor...
sekitar 20 mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo berdemonstrasi menuntut penguatan literasi di depan kantor Dekanat FITK, Rabu (17/05). |
Muhammad Syukron Hidayat, orator aksi, menjelaskan aksi ini dilatarbelakangi atas keprihatinan terhadap mahasiswa saat ini yang tidak sesuai dengan visi misi UIN Walisongo.
“Saya mengamati saat ini sedikit sekali mahasiswa yang memiliki jiwa literasi tinggi, hal tersebut tentunya akan menghambat UIN Walisongo menjadi kampus riset,” jelas Syukron.
Ia merasa UIN Walisongo saat ini masih jauh dari iklim ilmiah, sehingga ia dan teman-temannya meminta pihak birokasi kampus, khususnya FITK untuk merealisasikan terwujudnya kampus beriklim ilmiah dengan mahasiswa yang berliterasi tinggi.
“Momen hari buku kali ini sangat tepat untuk mengobarkan kembali semangat UIN Walisongo menjadi kampus riset. Namun, sangat disayangkan keberhasilan menuju kampus riset masih sangat jauh. Karena hingga kini, di kampus belum terasa suasana ilmiah,” papar Syukron.
Syukron juga menyinggung masalah perpustakaan. sebagai sumber literasi, ia menganggap perpustakaan yang ada di kampus masih kurang mendukung.
“Buku-buku di perpustakaan kebanyakan buku lama, dari kami berharap pihak perpustakaan bisa memperbaharui dan menambah koleksi buku yang ada,” katanya.
Wahyudi, Wakil Dekan III FITK menyambut dengan baik tuntutan mahasiswa tersebut, ia bahkan menyanggupi akan mendukung terlaksananya diskusi ilmiah yang diagendakan setiap minggu.
Aksi tersebut diakhiri dengan membaca buku bersama selama satu jam sebagai simbol peningkatan literasi mahasiswa.
Reporter: Iin Endang Wariningsih
Editor: Sigit Aulia F
COMMENTS