Abdullah Sa'ad, saat penyampaian materi bedah buku "Kang Bejo 2" di Auditorium 1 Kampus 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Wa...
Abdullah Sa'ad, saat penyampaian materi bedah buku "Kang Bejo 2" di Auditorium 1 Kampus 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Kamis, (1/12). |
Piagam madinah merupakan bentuk cinta Rasulullah terhadap Kota Madinah. Sementara itu Indonesia memiliki pancasila yang merupakan manifestasi dari Piagam Madinah. Meski memiliki kata-kata yang berbeda, tetapi memiliki esensi yang sama.
Hal itu disampaikan oleh Abdullah Sa’ad saat mengisi acara bedah buku “Kang Bejo 2” di Auditorium 1 Kampus 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Kamis, (1/12).
Acara bedah buku yang diadakan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Walisongo Semarang. Acara tersebut merupakan rangkaian acara dari Communication Festival (Comfest) dalam rangka peringatan ulang tahun jurusan KPI UIN Walisongo Semarang.
Abdullah Sa’ad, penulis buku Kang Bejo 2 dalam pemaparannya mengatakan, saat Rasulullah meninggalkan Kota Mekkah, Nabi bersabda bahwa Mekkah adalah tanah yang paling dicintainya. Ketika sudah sampai di Kota Madinah, Nabi berdoa kepada Allah dan meminta pada-Nya untuk bisa mencintai Madinah seperti mencintai Kota Mekkah.
Salah satu bentuk cinta Rasulullah kepada kota Madinah, kata Sa’ad, adalah dengan membuat Piagam Madinah yang bertujuan untuk mendamaikan kota tersebut. Hal itu disetujui oleh semua warga negara Madinah. “Hasilnya kini menjadi piagam perdamaian yang dikenal dunia dari Kota Madinah,” ujarnya.
Sa’ad, menambahkan, hubungan mencintai Rasulullah dengan mencintai tanah air dapat dianalogikan seperti manusia yang mengikuti tingkah laku Rasulullah. Ihwal tersebut tentu akan mendorong manusia mengikuti semua yang dilakukan Nabi. Punbegitu dengan menghormati Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Menurut Sa’ad, Pancasial memiliki kesamaan seperti saat Rasulullah membuat Piagam Madinah untuk mendamaikan warga Madinah. “Kita sebagai umat Islam harus menjaga perdamaian antar warga negara Indonesia dengan menghormati Pancasila sebagai dasar negara Indonesia,” katanya.
(Alfita Salsabila)
COMMENTS