Negatif team sedang menyampaikan argumen dalam Cabang Lomba Debat Bahasa Inggris, Orsenik 2017, Sabtu (23/09). (Amanat/Fahmi) Skmamana...
Negatif team sedang menyampaikan argumen dalam Cabang Lomba Debat Bahasa Inggris, Orsenik 2017, Sabtu (23/09). (Amanat/Fahmi) |
Perlombaan yang diikuti 24 peserta dari 8 fakultas tersebut berlangsung di Aula Gedung Q Kampus II UIN Walisongo Semarang, Sabtu (23/09).
Tim FITK yang terdiri dari Yuniar Chrismonia Caesar, Davi hidayat dan Ahmad Fauzi dari Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, terlebih dahulu mengalahkan 2 tim debat lainnya, yaitu Fakultas Sains dan Teknologi (FST), dan Fakultas Hukum dan Syariah (FSH). Hingga akhirnya bertemu dengan Fuhum di grand final.
Penempatan FITK sebagai positive team dan Fuhum sebagai negatif team, dengan mosi “THBT the candidate for president or vice president should be indigenous citizens of Indonesia” menjadi penentu juara di ajang tersebut.
Mengumpulkan 2474 poin, FITK berhasil mengungguli Fuhum yang hanya memiliki poin sebanyak 2449.
Susi Purwanti, Penanggung Jawab dari FITK mengaku sangat selektif dalam memilih atlet sejak jauh-jauh hari. Susi meyakini bahwa latihan intensif seminggu terakhir menjadi awal kesuksesan timnya.
”Pasti senang sekali, karena sejak awal saya yang menemani mereka latihan,” tuturnya.
Sedangkan menurut Afif, salah satu juri debat mengatakan, laga final itu sangat layak disaksikan oleh para penonton yang hadir.
“Pada laga final kedua tim sama halnya tidak mau kalah. Keduanya mempunyai argumen yang cukup kuat walaupun terdapat beberapa masalah kecil dalam hal teknis,” tambahnya.
Reporter : Fika Eliza
Editor : Riduwan
COMMENTS