Ketua LP2M: KKN-69 Harus Siap Menanggulangi Kemiskinan di Jawa Tengah

Ilustrasi (Dok. LPMInstitut.com UIN Jakarta) Skmamanat.com - Ketua Lembaga Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Sholihan meng...

Ilustrasi (Dok. LPMInstitut.com UIN Jakarta)

Skmamanat.com - Ketua Lembaga Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Sholihan menghimbau pada seluruh peserta pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-69 untuk bisa turut membantu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menanggulangi kemiskinan, Rabu (13/9).

Pekan lalu, lanjut Sholihan, MOU itu sudah ditindak lanjuti penandatanganan kerjasama untuk masing-masing perguruan tinggi dengan mitranya di kabupaten.

“Alhamdulillah, UIN Walisongo ditugasi dari Pemprov untuk ikut berpartisipasi menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Demak,” ujarnya.

Bertempat di Auditorium II Kampus III UIN Walisongo, Sholihan juga menyampaikan kalau Jawa Tengah termasuk provinsi miskin di Indonesia. Seharusnya, batas angka kemiskinan tidak boleh lebih dari 10%, akan tetapi Jawa Tengah mencapai angka 13,7% .

“Setidaknya saudara-saudara bisa menurunkan angka 3,7% itu,” ucapnya.

Sejak periode 2013 sampai 2017, KKN UIN Walisongo menggunakan tema posdaya berbasis masjid yang merupakan kerjasama dengan yayasan bank mandiri di Jakarta.

Sholihan menjelaskan, sebenarnya tujuan itu sama, yakni dalam rangka menyejahterakan masyarakat. Pastinya, di situ ada unsur penanggulangan kemiskinannya. Namun, tidak secara eksklusif penanggulangan kemiskinan, karena posdaya bisa diterapkan di daerah mana saja.

“Jadi, tidak harus di daerah miskin,” katanya.

KKN tematik penanggulangan kemiskinan kali ini diikuti 815 peserta yang terdiri 241 laki-laki dan 574 perempuan dari enam Fakultas.

Reporter:  M. Ulul Albab
Editor    : A. Muhlisin