Pimpinan Umum SKM Amanat, M. Ulul Albab (kanan) dan Prof. Dr. Fatah Syukur, M. Ag, (kiri) alumni SKM Amanat meniup lilin pada perayaan HUT...
Pimpinan Umum SKM Amanat, M. Ulul Albab (kanan) dan Prof. Dr. Fatah Syukur, M. Ag, (kiri) alumni SKM Amanat meniup lilin pada perayaan HUT SKM Amanat ke-33 |
Skmamanat.com- Surat Kabar Mahasiswa (SKM) Amanat telah berusia genap 33 tahun pada 14 Agustus 2017 lalu. Lembaga pers mahasiswa tingkat universitas ini pertama kali menerbitkan produk tabloidnya 14 Agustus 1984 silam.
Untuk memperingati harlah yang ke-33 tersebut SKM Amanat merayakan pada Sabtu (19/08/17) di samping Auditorium 2 UIN Walisongo. Dalam acara itu juga dilangsungkan launching Tabloid Amanat edisi 128.
Sejumlah alumni, perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat universitas, dan Lembaga Pers Mahasiswa se-UIN Walisongo hadir dalam kegiatan tersebut.
Pimpinan Umum SKM Amanat, Muhammad Ulul Albab dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada tamu undangan yang berkenan hadir dalam peringatan harlah Amanat yang ke-33 ini.
Ia juga berharap mendapatkan wejangan dari para alumni. Sehingga kru yang saat ini menempa diri di SKM Amanat tetap memiliki semangat juang menulis. “Dan menulis karya-karya jurnalistik yang hebat,” harapnya.
Siti Alfiyah, alumni SKM Amanat dalam sambutannya berpesan, agar mahasiswa mampu berpikir kritis. Mahasiswa harus mampu menjadi generasi muda yang berprestasi dan berorganisasi agar dapat membanggakan kampus.
“Tapi jangan sampai organisasi menghambat kelulusan,” ujar aktivis lingkungan dan sosial tersebut.
Ainur Rochim, alumni SKM Amanat dalam sambutannya berpesan bahwa jurnalis muslim harus berbeda dengan jurnalis non muslim. Jurnalis muslim harus belajar pada ulama’ hadist. Ia mencontohkan, ketika ulama’ hadits akan mempublikasikan hadits, ia harus mengecek keshahihan hadits tersebut.
“Jangan terjebak pada perkataan-perkataan sampai ke fitnah,” ungkap salah satu pendiri SKM Amanat itu.
Ainur juga mengungkapkan bahwa kritik dalam penulisan bukan alasan untuk takut menulis. Kritik dan saran merupakan bagian dari proses pembelajaran.
“Jangan berkecil hati, tetap belajar lebih giat lagi,” pungkasnya.
Editor : Syafiun Najib
COMMENTS